SMA INSAN
MANDIRI
Nama : Miftahnur adesniati.w
Nim : 1688203054
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2017/2018
A.Biodata sekolah
A.Nama sekolah : SMA Insan Mandiri
B.Alamat Sekolah
1.Jalan :
Jl.Kubang Raya,gg.suka karya,no.50
2.kelurahan/desa :
Tarai Bangun
3.Kecamatan :
Tambang
4.Kabupaten :
Kampar
5.Provinsi :
Riau
6.Kode pos :
123456
C.Website :
www.sma.insan.mandiri.ac.id
D.NSS :
1412356789608
E.NDS :32679257120
F.NIS :
3009
G.Status sekolah :
Swasta
H.SK pendirian sekolah : SMA//12/III/2017
Tanggal :
02 januari 2017
Akreditasi :
“ A”
B.Visi dan Misi SMA
Visi :
“Membangun karakter
siswa berlandaskan Pendidikan dan Agama”
Misi :
1.Menanamkan nilai Pendidikan dan Agama secaa seimbang
2.Membentuk insan yang cerdas melalui adanya pendidikan
baik umum maupun agama
3.Meningkatkan kesadaran akan
pentingnya moral dan etika yang baik
4.menciptakan siswa yang
mandiri baik saat disekolah maupun diluar sekolah
5.Menjadikan siswa kelak
berguna bagi bangsa,dan agama,
6. mampu menerapkan ilmu dan nila-nilai yang didapat dai sekolah
kelingkungan sekitar
Struktur
Organisasi SMA

C.Kurikulum SMA
SMA menerapkan kurikulum
2013,sebagaiman diketahui K13 memang
adalah kurikulum terbaru dimana pada kurikulum ini siswalah yabg berperan lebih
aktif saat proses pembelajaran,dan kurikulum tersebut juga sesuai dengan salah
satu Misi sekolah yaitu”Menciptakan siswa yang mandiri baik saat disekolah
maupun diluar sekolah”.disini para siswa dituntut untuk harus lebih mandiri
dalam memperoleh pelajaran.maksudnya siswa harus lebih aktif saat proses
pembelajaran berlangsung,harus mampu berfikir kritis,dengan begitu akan
terciptalah siswa yang cerdas dan juga berakhlak yang baik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A.Identitas
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
XII/ 1 (Ganjil)
Materi Pokok : Fakta dan Opini dan cara membedakannya
Alokasi Waktu : 24 X
45 menit (12X Pertemuan)
B. Kompetensi Inti
1.memahami,dan menerapkan ajaran agama
dari masing-masing siswa
2. Memahami, menerapkan, setiap
pengetahuan yang didapatkannya dalam
bentuk praktek
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya.
4. Mengolah, penalaran dan logika dari apa yang
dipelajarinya baik disekolah maupun sendiri
C. Kompetensi Dasar
1.1. Menyadari bahwa pendidikan dan agama itu memiliki
hubungan erat dan harus
Diseimbangkan satu sama lain
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka,
Mampu membedakan fakta dan
opini,mampu berfikir kritis serta logis,rajin,bertanggung
Jawab)dalam menerapkan ilmu
yang didapat dikehidupan sehari-hari
2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama,
santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan
2.3. Menunjukkan perilaku responsif,
dan proaktif serta bijaksana dalam memecahkan
Suatu masalah,mengambil
keputusan,dan memberikan pendapat
3.1. Mengidentifikasi isi materi fakta
dan opini dan cara membedakannya
4.1. Menyajikan simpulan sistematik setiap materi
fakta dan opini dan cara membedakannya
D. Indikator
1. Mengagungkan kebesaran Tuhan
YME
2.menyadari pelajaran tidak akan berjalan
dengan lancar apabila kita tidak berdoa terlebih dahulu
3.Rasa Ingin tahu
4.Mengidentiifkasi materi fakta
dan opini dan cara membedakannya
E.Tujuan Pembelajaran
1. Menumbuhkan kesadaran diri akan
keagungan Tuhan YME.
2.Menumbuhkan kesadaran tentang
penting pendidikan dan agama diselaraskan,dengan
Mendengarkan pidato,atau melihat
video saat waktu luang
3. Mengembangkan perilaku rasa ingin
tahu, teliti, tekun/ulet dan saling menghargai
Pendapat melalui kegiatan diskusi
kelompok,tanya-jawab.
4. Melalui diskusi dan latihan,siswa
dapat mengidentifikasi materi fakta dan opini dan cara
membedakannya
5. Melalui diskusi dan latihan,siswa
dapat menentukan simpulam dari
materi fakta dan opini
Dan cara membedakannya
6. Melalui
diskusi dan latihan,siswa akan semakin paham tentang fakta dan opini serta cara
membedakaknnya
7. Melalui diskusi dan latihan,siswa
dapat menemukan
fakta dan opini dalam sebuah berita
8. Melalui diskusi dan latihan,siswa
dapat mengerti contoh
kalimat fakta dan opini
F. Materi
1.Pokok-pokok isi berita
2.Fakta dan Opini dan cara membedakannya
3.Menyampaikan Tanggapan secara logis
4.Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel
5.Mengindetifikasi struktur surat dinas
6.Menemukan komponen-komponen surat undangan rapat
7.Menulis surat undangan
8.Memberikan Kritik dan Saran
9.Menyampaikan intisari buku dengan bahasa yang efektif
10.Intonasi dalam pidato
11.Menanggapi pembacaan teks pidato
12.Unsur-unsur dalam laporan diskusi
G. Strategi Pembelajaran
Model : SOCT (Structure Oriented
Chemistry Teaching)
Pendekatan : students center
learning
Metode : ceramah,persentase,diskusi,tanya jawab, penugasan
H. Media dan Sumber Belajar
:
1 Media : Papan tulis, laptop, dan
proyektor
2.Sumber Belajar :
a.Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Buku Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
akademik kelas X II.Jakarta:Politeknik Negeri Media Kreatif.
b.Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik kelas X II.Jakarta:Politeknik
Negeri Media Kreatif.
c.Hatikah, Tika dan
Mulyanis.2007.Basis Bahasa Indonesia.Buku Aktivitas Siswa.Bahasa
untuk SMA kelas XII 1.Jakarta:Erlangga.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pendahuluan (15
menit)
a. Guru mengucapkan salam kepada
siswa dengan senyum yang bersahabat/ komunikatif;
b.Guru mengajak siswa berdoa bersama
sesuai keyakinan masing-masing;
c.Guru memeriksa kehadiran siswa;
d.Guru melakukan apersepsi dan
memotivasi siswa dengan cara mengajukan
pertanyaan seputar materi yang
akan diajarkan
e.Guru menyampaikan materi
pembelajaran, tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa dan
kegiatan pembelajaran hari ini
f. Siswa diminta duduk bersama
kelompoknya masing-masing.
2. Kegiatan Inti (105 menit)
a. satu kelompok diminta untuk
meperesentasikan materi tentang fakta dan opini dan
cara
membedakannya
b.setelah selesai presentase,guru
mempesilahkan beberapa murid untuk betanya seputar materi
fakta dan opini dan cara
membedakannya
c. Siswa dalam kelompok memberikan
pertanyaan,biasanya 1 kelompok 1 pertanyaan
d.Guru mengamati,,dan membimbing siswa saat proses diskusi belangsung
e.Siswa dalam kelompok menjawab petanyaan dari
kelompok lain
f.jika ada kesulitan guru akan membantu
siswa
g.kolompok yang presentase akan menyampaikan kesimpulan materi tentang
fakta dan opini dan
dan cara memebedakannya
h.setelah diskusi selesai,maka guru akan
menjelaskan ulang jawaban dari semua pertanyaan yang
ada
h.Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok penyaji dan kelompok lain yang berpartisipasi
aktif.selanjutnya guru memberikan
penugasan kepada siswa setiap selesai presentase
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a.Bersama siswa menyimpulkan materi fakta
dan opini dan cara membedakannya
b. Melaksanakan evaluasi pembelajaran
c. Memberikan tugas seputar materi fakta dan opini
dan cara membedakannya
J. Penilaian Hasil Pembelajaran
1.Jenis Tagihan : Tugas Individu
2.Alat ukur
: Tes Tulis
3. Bentuk : Uraian
4.Instrumen
Penilaian Kognitif
1.Mencari sebuah berita dikoran,majalah,dll.lalu
membaca tesebut,lalu memcai kalimat yang
Berupa fakta dan opini
Penilaian:
Latihan : 25 %
PR : 25%
Mid test : 15%
Ujian : 35%
5.Instrumen
Penilaian Sikap
A.Nama Siswa :
B.Aspek yang Dinilai :
1.Mengajukan Pertanyaan
2.Mengajukan Pendapat
3.Menggunakan Bahasa Baku
4.Menerima Perbedaan
C.Jumlah :
D.Skor :
E.nilai :
Keterangan
:
1.
Kurang = 1 ,Nilai = (Jumlah Skor Perolehan : 12) X 100
2.
Baik = 2
3.Sangat
Baik = 3
D.Teori Pembelajaran
Seperti kita ketahui teori pembelajaran ada empat yaitu
Behavioristik,Kognitivistik,
Humanistik,Konstruktivistik.Dari keempat teori ini tentunya sangat
berhubungan satu sama
Lain,selain itu masing-masing teori juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
kami tetap berpedoman kepada empat materi tersebut ,namun disini kami lebih
menekankan pada teori Humanistik,sehubungan dengan misi sekolah yang ingin kami
capai serta kuikulum yang kami gunakan Teori ini sangat cocok untuk membantu
memandirikan siswa dalam memperoleh pelajaran.karena teori Humanistik memiliki
tujuan yaitu untuk memanusiakan manusia.
proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha
agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
1. Proses pemerolehan informasi baru,
2. Personalia informasi ini pada individu.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
1. Proses pemerolehan informasi baru,
2. Personalia informasi ini pada individu.
Implikasi
Teori Belajar Humanistik
a. Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk):
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.
Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
a. Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk):
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.
Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.
Kelebihan dan Kekurangan teori belajar Humanistik
Kelebihan :
1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.
Kelebihan :
1. Teori ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial.
2. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
3. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau etika yang berlaku.
Kekurangan :
1. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.
2. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.
E.Kriteria Guru
Tentunya saat
proses pendirian sekolah salah satu yang kami butuhkan adalah tenaga
pengajar,yaitu guru,dimana disini kami tentunya mencari seorang guru yang profesional,serta
sesuai dengan kriteria guru yang kami inginkan,kriterianya sebagai berikut :
1.seorang guru
harus bertaqwa terhadap masing-masing agama yang mereka anut,sesuai dengan
Visi kami yaitu”membangun karakter siswa
dengan pendidikan dan agama”tentunya disini
Merupakan salah satu tugas seorang guru
untuk membentuk karakter siswa,bukan hanya
Pandai dalam pendidikan,namun juga tau
sekurang-kurangnya soal agama
2.Guru yang
mampu berfikir kreatif,sebab dengan adanya kreativitas dari seorang
guru,tentunya
Mereka akan membentuk inovasi-inovasi dalam
belajar setiap harinya,membuat para siswa
Semakin bersemangat dalam belajar
3.Guru yang
berpengalaman dalam mengajar,sekurang-kurangnya pernah mengajar 1 tahun,
Dengan mencari guru yang berpengalaman
tentunya sekolah yang kami dirikan mampu
Berkembang dan beradaptasi dengan baik,
4.bersikap
baik,memiliki moral dan etika yang baik,sopan santun
5.mampu
bersikap adil,karena adil sangat penting dalam proses belajar dan
mengajar,dengan
Guru yang adil tentu tidak akan menimbulkan
kecemburuan sosial dari masing-masing siswa,
Sebab mereka medapat perlakuan yang sama
saat memperoleh pelajaran
6.Friendly,mampu
besikap ramah terhadap siswa,menjadikan siswa bukan hanya sebagai murid
Namun juga teman.